Statischecontent.nl

Aktivitas Antineuroinflamasi Ekstrak n-Heksan dan Etanol 96% Marsilea crenata Presl. pada Sel Mikroglial Manusia (HMC3)

Pendahuluan
Marsilea crenata Presl., tanaman paku air, dikenal karena potensi terapeutiknya. Penelitian ini mengevaluasi aktivitas antineuroinflamasi ekstrak n-heksan dan etanol 96% dari Marsilea crenata terhadap sel mikroglial manusia (HMC3), sel yang berperan penting dalam proses inflamasi saraf dan sering menjadi target dalam penelitian neuroinflamasi.

Metodologi
1. Persiapan Ekstrak:

  • Pengambilan Sampel: Tanaman Marsilea crenata dikumpulkan, dicuci, dan dikeringkan.
  • Pengolahan Ekstrak: Ekstraksi dilakukan dengan menggunakan dua pelarut, n-heksan dan etanol 96%. Ekstrak dikonsentrasikan dan disiapkan untuk pengujian.
  1. Kultur Sel HMC3:
  • Persiapan Kultur: Sel mikroglial HMC3 dikulturkan dalam medium DMEM (Dulbecco’s Modified Eagle Medium) yang mengandung 10% FBS dan antibiotik. Sel diinokulasi dalam piring kultur sel dan diinkubasi pada suhu 37°C dengan 5% CO₂.
  1. Pengujian Aktivitas Antineuroinflamasi:
  • Pemberian Ekstrak: Sel HMC3 yang telah mencapai konfluensi diberi perlakuan dengan ekstrak n-heksan dan etanol 96% dari Marsilea crenata pada konsentrasi yang berbeda (misalnya 10 µg/mL, 50 µg/mL, 100 µg/mL, 200 µg/mL) selama 24, 48, dan 72 jam.
  • Kontrol: Kontrol negatif (medium tanpa ekstrak) dan kontrol positif (senyawa anti-inflamasi yang diketahui) disertakan.
  1. Metode Uji:
  • Pengukuran Sitotoksisitas: MTT assay digunakan untuk mengevaluasi viabilitas sel setelah perlakuan ekstrak. Penurunan viabilitas sel menunjukkan efek toksik ekstrak.
  • Pengukuran Aktivitas Anti-Inflamasi: Analisis ekspresi molekul terkait inflamasi dilakukan dengan teknik ELISA untuk mengukur tingkat sitokin pro-inflamasi seperti TNF-α (Tumor Necrosis Factor-alpha), IL-1β (Interleukin-1 beta), dan IL-6 (Interleukin-6).
  • Pengukuran MHCII: Pengukuran ekspresi MHCII (Major Histocompatibility Complex class II) dilakukan untuk menilai dampak ekstrak terhadap respons imun mikroglial.
  1. Analisis Data:
  • Perhitungan Viabilitas Sel: Persentase viabilitas sel dihitung berdasarkan absorbansi MTT.
  • Evaluasi Aktivitas Anti-Inflamasi: Data dari ELISA dan ekspresi MHCII digunakan untuk mengevaluasi efek ekstrak dalam mengurangi tingkat sitokin pro-inflamasi dan menurunkan ekspresi MHCII.

Hasil dan Pembahasan:

  • Efek pada Sel HMC3:
    • Ekstrak n-Heksan: Dapat menunjukkan efek yang berbeda dibandingkan dengan ekstrak etanol, dengan konsentrasi tertentu yang signifikan mengurangi viabilitas sel dan menurunkan tingkat sitokin pro-inflamasi.
    • Ekstrak Etanol 96%: Biasanya menunjukkan aktivitas antineuroinflamasi yang lebih kuat, dengan konsentrasi tinggi secara signifikan mengurangi produksi sitokin pro-inflamasi dan menurunkan ekspresi MHCII.
  • Perbandingan dengan Kontrol Positif: Aktivitas antineuroinflamasi ekstrak dibandingkan dengan senyawa anti-inflamasi yang diketahui untuk menilai efektivitas relatif.

Kesimpulan:
Ekstrak n-heksan dan etanol 96% dari Marsilea crenata Presl. menunjukkan aktivitas antineuroinflamasi terhadap sel mikroglial HMC3, dengan ekstrak etanol 96% kemungkinan memiliki efek yang lebih signifikan dibandingkan dengan ekstrak n-heksan. Penurunan viabilitas sel dan produksi sitokin pro-inflamasi serta ekspresi MHCII mengindikasikan potensi terapeutik dari ekstrak ini dalam mengatasi kondisi neuroinflamasi. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengidentifikasi senyawa aktif spesifik dan mekanisme aksi dari ekstrak ini.