Statischecontent.nl

Uji Toksisitas Ekstrak n-Heksan dan Etil Asetat Marsilea crenata pada Sel Mikroglia HMC3 dengan Metode MTT Assay

Pendahuluan
Marsilea crenata Presl., tanaman paku air, dikenal memiliki potensi terapeutik yang luas. Namun, sebelum penggunaan lebih lanjut dalam pengembangan obat, penting untuk mengevaluasi toksisitas ekstrak tanaman tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menilai toksisitas ekstrak n-heksan dan etil asetat dari Marsilea crenata terhadap sel mikroglial manusia (HMC3) menggunakan metode MTT assay.

Metodologi
1. Persiapan Ekstrak:

  • Pengambilan Sampel: Tanaman Marsilea crenata dikumpulkan, dicuci, dan dikeringkan.
  • Pengolahan Ekstrak: Ekstraksi dilakukan dengan pelarut n-heksan dan etil asetat. Ekstrak dikonsentrasikan menggunakan evaporator dan disiapkan dalam berbagai konsentrasi untuk pengujian.
  1. Kultur Sel HMC3:
  • Persiapan Kultur: Sel mikroglial HMC3 dikulturkan dalam medium DMEM yang mengandung 10% FBS dan antibiotik. Sel diinokulasi dalam piring kultur sel dan diinkubasi pada suhu 37°C dengan 5% CO₂.
  1. Pengujian Toksisitas:
  • Pemberian Ekstrak: Sel HMC3 yang telah mencapai konfluensi diperlakukan dengan ekstrak n-heksan dan etil asetat pada berbagai konsentrasi (misalnya 10 µg/mL, 50 µg/mL, 100 µg/mL, 200 µg/mL) selama 24, 48, dan 72 jam.
  • Kontrol: Kontrol negatif (medium tanpa ekstrak) dan kontrol positif (senyawa toksik yang diketahui) disertakan.
  1. Metode MTT Assay:
  • Prosedur: Setelah periode inkubasi, MTT (3-(4,5-dimetiltiazol-2-il)-2,5-difeniltetrazolium bromida) ditambahkan ke dalam setiap sumur. Sel yang hidup akan mengubah MTT menjadi kristal formazan.
  • Pelarutan Formazan: Setelah inkubasi tambahan, formazan yang terbentuk dilarutkan dalam DMSO (dimetilsulfoksida).
  • Pengukuran: Absorbansi larutan diukur menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang 570 nm. Penurunan absorbansi menunjukkan penurunan viabilitas sel.
  1. Analisis Data:
  • Perhitungan Viabilitas Sel: Persentase viabilitas sel dihitung berdasarkan perbandingan absorbansi antara perlakuan dengan kontrol negatif.
  • Penilaian Toksisitas: Data dikaji untuk menentukan konsentrasi ekstrak yang menyebabkan efek toksik pada sel HMC3.

Hasil dan Pembahasan:

  • Efek pada Sel HMC3:
    • Ekstrak n-Heksan: Kemungkinan menunjukkan toksisitas yang bervariasi berdasarkan konsentrasi, dengan penurunan viabilitas sel pada konsentrasi yang lebih tinggi.
    • Ekstrak Etanol: Biasanya menunjukkan toksisitas yang lebih rendah atau sebanding dengan n-heksan, tetapi konsentrasi tinggi dapat menyebabkan penurunan viabilitas sel yang signifikan.
  • Perbandingan dengan Kontrol Positif: Efek toksik ekstrak dibandingkan dengan kontrol positif untuk menilai sejauh mana ekstrak mempengaruhi viabilitas sel HMC3.

Kesimpulan:
Ekstrak n-heksan dan etil asetat dari Marsilea crenata menunjukkan berbagai tingkat toksisitas terhadap sel mikroglial HMC3. Penurunan viabilitas sel yang signifikan pada konsentrasi tertentu menunjukkan adanya efek toksik dari ekstrak tersebut. Penelitian ini memberikan wawasan penting mengenai keamanan penggunaan ekstrak Marsilea crenata dalam aplikasi terapeutik dan pengembangan obat.